Sejarah Pondok
Pondok Pesantren Modern Subulussalam lahir dari cita-cita mulia untuk menghadirkan lembaga pendidikan Islam yang mampu membentuk generasi berilmu, beramal dan bertakwa tercermin dalam akhlak karimah di kehidupan sehari-hari, sehingga siap menjadi penerus perjuangan umat. Pondok ini berdiri atas dasar kepedulian dan visi keummatan dari empat orang pendiri yang mewakafkan tanah, tenaga, dan pikirannya demi terbangunnya sebuah pusat pendidikan Islam yang modern, kokoh dalam akidah, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Empat pewakaf utama yang menjadi motor lahirnya PPM Subulussalam merupakan pribadi-pribadi yang telah lama bergelut di dunia pendidikan, dakwah, dan sosial kemasyarakatan. Dengan semangat kolektif, mereka mewakafkan aset pribadi untuk kemaslahatan generasi mendatang. Wakaf ini tidak hanya berupa tanah dan bangunan, namun juga komitmen panjang dalam membangun sistem pendidikan Islam yang terintegrasi antara nilai-nilai Qur’ani, ilmu pengetahuan modern, dan keterampilan hidup.
Sejak awal berdiri, PPM Subulussalam dirancang untuk menjadi lembaga pendidikan Islam berasrama (boarding school) dengan sistem pembinaan menyeluruh selama 24 jam. Pondok ini mengusung pendekatan pendidikan yang seimbang antara formal dan non-formal, spiritual dan intelektual, serta individual dan sosial. Dengan kurikulum terpadu dan program unggulan seperti tahfidz Al-Qur’an, dwi bahasa (Arab & Inggris), kewirausahaan, dan pembinaan karakter, pondok ini bertujuan mencetak santri yang Rabbani, mandiri, dan berprestasi.
Nama “Subulussalam” yang berarti “Jalan-jalan Keselamatan” dipilih sebagai simbol harapan agar pondok ini menjadi salah satu jalan keselamatan dunia dan akhirat bagi para santri, para pendidik, dan seluruh umat.
Semoga PPM Subulussalam terus menjadi amal jariyah yang tak terputus bagi para pewakafnya dan menjadi tempat lahirnya generasi Islam yang kokoh dalam iman, luas dalam ilmu, dan tangguh dalam amal.